Jepang Sediakan dana USD 127,5 juta Untuk Mengambil Es Panas- Dalam percobaan lepas pantai, Jepang akan berusaha untuk mengambil gas alam dari dasar laut yang menyimpan hidrat metana atau yang dikenal dengan 'Es Panas'.
Tes ini direncanakan akan dilakukan pada bentangan laut barat daya Tokyo, antara Shizuoka dan prefektur Wakayama. Penelitian ini akan berlangsung hingga bulan Maret 2013.
Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang sedang mempersiapkan anggaran lebih dari 10 milyar yen atau setara dengan USD 127,5 juta. Pemerintah juga akan mendukung penelitian lebih lanjut dan bertujuan untuk pengeboran komersial untuk memulai awal dekade berikutnya.
Hidrat metana atau 'Es Panas' ditemukan di lingkungan dengan tekanan tinggi dan suhu rendah seperti dasar laut, sering dekat faultlines, di mana gas mengkristal pada kontak dengan air laut yang dingin.
"Jika percobaan lepas pantai ini berhasil, maka akan menjadi yang pertama di dunia,"ungkap Nekkei financial daily, seperti yang dilansir Yahoo News, Senin, (25/7/2011).
Metana sebelumnya diekstrasi dari hidrat metana di daratan Kanada pada tahun 2008 dan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Jepang.
Jepang kini sadang mencari untuk diversifikasi sumber daya energi sejak peristiwa gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu yang menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Padahal pembangkit listrik ini sudah menyediakan listrik di Jepang selama 25 tahun dan menggunakan Nuklir sebagai energi utamanya.
Kini Jepang miskin akan sumber daya dan sangat bergantung pada impor energi dari Timur Tengah. Baru-baru ini Jepang menemukan sepertiga dari kebutuhan listriknya dengan tenaga nuklir yang masih dimilikinya, tapi sekarang negri sakura ini berencana untuk meningkatkan energi terbaru seperti tenaga matahari dan angin.
Tes ini direncanakan akan dilakukan pada bentangan laut barat daya Tokyo, antara Shizuoka dan prefektur Wakayama. Penelitian ini akan berlangsung hingga bulan Maret 2013.
Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang sedang mempersiapkan anggaran lebih dari 10 milyar yen atau setara dengan USD 127,5 juta. Pemerintah juga akan mendukung penelitian lebih lanjut dan bertujuan untuk pengeboran komersial untuk memulai awal dekade berikutnya.
Hidrat metana atau 'Es Panas' ditemukan di lingkungan dengan tekanan tinggi dan suhu rendah seperti dasar laut, sering dekat faultlines, di mana gas mengkristal pada kontak dengan air laut yang dingin.
"Jika percobaan lepas pantai ini berhasil, maka akan menjadi yang pertama di dunia,"ungkap Nekkei financial daily, seperti yang dilansir Yahoo News, Senin, (25/7/2011).
Metana sebelumnya diekstrasi dari hidrat metana di daratan Kanada pada tahun 2008 dan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Jepang.
Jepang kini sadang mencari untuk diversifikasi sumber daya energi sejak peristiwa gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu yang menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Padahal pembangkit listrik ini sudah menyediakan listrik di Jepang selama 25 tahun dan menggunakan Nuklir sebagai energi utamanya.
Kini Jepang miskin akan sumber daya dan sangat bergantung pada impor energi dari Timur Tengah. Baru-baru ini Jepang menemukan sepertiga dari kebutuhan listriknya dengan tenaga nuklir yang masih dimilikinya, tapi sekarang negri sakura ini berencana untuk meningkatkan energi terbaru seperti tenaga matahari dan angin.
sumber : http://techno.okezone.com/read/2011/07/25/56/483963/jepang-coba-mengambil-es-panas


























Seorang
muda berkacamata dengan baju dan peci lurik berdiri di deretan paling
depan, menghadap para hadirin yang terhanyut oleh syair-syair bernada
patriotik itu. Tangan-tangan lihai lelaki duapuluhlima tahun itu
memainkan biolanya dengan merdu. Itulah dia, Wage Rudolf Supratman,
pencipta lagu Indonesia Raya, suara kebangsaan yang untuk pertamakalinya
diperdengarkan di hadapan publik pada malam penutupan Kongres Pemuda
ke-II 1928 di Jakarta. Lagu Indonesia Raya menyempurnakan tiga ikrar
para pemuda yang bermufakat untuk bertanah air, berbangsa, dan berbahasa
satu: Indonesia.
Masih
terjadi perdebatan mengenai tanggal dan tempat lahir Soepratman. Versi
yang diyakini selama ini adalah ia lahir tanggal 9 Maret 1903 di
Jatinegara Jakarta. Bahkan, sejak 2003 pada era pemerintahan Megawati
Soekarnoputri, setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai Hari Musik
Nasional. Sementara itu, Dwi Rahardja [foto: MetroTV], seorang peneliti
dan pembuat film dokumenter tentang WR Soepratman, melakukan
penelusuran sejarah untuk merekonstruksi fakta yang sebenarnya.
Di
Makasar, Soepratman masuk ke sebuah sekolah malam untuk memelajari
bahasa Belanda, di samping juga sekolah reguler di Europees Lagere
School (ELS). Setelah lulus ELS, Soepratman melanjutkan studinya ke
Normaal School. Pada usia 20 tahun, ia menjadi pengajar di sekolah untuk
pribumi atau Sekolah Angka Dua. Dua tahun selanjutnya ia mendapat
ijazah Klein Ambtenaar. Soepratman lantas menuju kota Singkang untuk
bekerja di sebuah perusahaan dagang. Namun, tidak lama ia merasa tidak
betah lalu minta berhenti dan kembali ke rumah kakaknya di Makasar.








