Kamis, 07 Juni 2012

Jepang Sediakan dana USD 127,5 juta Untuk Mengambil Es Panas




Jepang Sediakan dana USD 127,5 juta Untuk Mengambil Es PanasDalam percobaan lepas pantai, Jepang akan berusaha untuk mengambil gas alam dari dasar laut yang menyimpan hidrat metana atau yang dikenal dengan 'Es Panas'.

Tes ini direncanakan akan dilakukan pada bentangan laut barat daya Tokyo, antara Shizuoka dan prefektur Wakayama. Penelitian ini akan berlangsung hingga bulan Maret 2013.

Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang sedang mempersiapkan anggaran lebih dari 10 milyar yen atau setara dengan USD 127,5 juta. Pemerintah juga akan mendukung penelitian lebih lanjut dan bertujuan untuk pengeboran komersial untuk memulai awal dekade berikutnya.

Hidrat metana atau 'Es Panas' ditemukan di lingkungan dengan tekanan tinggi dan suhu rendah seperti dasar laut, sering dekat faultlines, di mana gas mengkristal pada kontak dengan air laut yang dingin. 

"Jika percobaan lepas pantai ini berhasil, maka akan menjadi yang pertama di dunia,"ungkap Nekkei financial daily, seperti yang dilansir Yahoo News, Senin, (25/7/2011). 

Metana sebelumnya diekstrasi dari hidrat metana di daratan Kanada pada tahun 2008 dan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Jepang.

Jepang kini sadang mencari untuk diversifikasi sumber daya energi sejak peristiwa gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu yang menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Padahal pembangkit listrik ini sudah menyediakan listrik di Jepang selama 25 tahun dan menggunakan Nuklir sebagai energi utamanya.

Kini Jepang miskin akan sumber daya dan sangat bergantung pada impor energi dari Timur Tengah. Baru-baru ini Jepang menemukan sepertiga dari kebutuhan listriknya dengan tenaga nuklir yang masih dimilikinya, tapi sekarang negri sakura ini berencana untuk meningkatkan energi terbaru seperti tenaga matahari dan angin.

sumber : http://techno.okezone.com/read/2011/07/25/56/483963/jepang-coba-mengambil-es-panas
Baca Selengkapnya →Jepang Sediakan dana USD 127,5 juta Untuk Mengambil Es Panas

Tiga Kelemahan Cewek Cantik dan Seksi


Tiga Kelemahan Cewek Cantik dan Seksi – Terselubung --Banyak orang (cowok) yang sering minder mendekati seorang cewek cantik nan seksi. Kebanyakan cowok punya rasa tidak percaya diri jika mau "menembak" cewek cantik dan seksi itu. Yaa, mereka khawatir dan takut ditolak atau dicuekin, dan malu jika itu terjadi, karena bisa menjatuhkan harga diri si cowok. Masak sih kok ditolak dan dicuekin si cewek... hahaha..


Padahal jika para cowok tahu kelemahan si cewek cantik nan seksi itu, wah... dijamin bakal jadi cowok yang "pede" setengah hidup deh...

Ok, saya beberkan bagaimana sebenarnya yang ada di dalam pikiran CEWEK CANTIK nan SEKSI ini:

1. Dia sebenarnya juga sangat berharap perhatian dari para cowok di sekelilingnya. Itu bisa dicermati dari gayanya yang memang sengaja dibuat-buat untuk menarik perhatian cowok. Jika gak ada satu pun cowok yang perhatian, aslinya dia akan merasa dongkol banget deh... hehehe...

2. Kalo sudah berhasil memikat cowok agar "ngiler" setelah melihat dirinya, maka si cewek berlagak jual mahal. Tujuannya biar si cowok makin ngebet ke dia, dan kepikiran terus sampai terbawa mimpi. Namun jika ternyata si cowok malah gak berani atau gak melanjutkan pendekatannya, dijamin si cewek pasti jadi kecewa dan mentalnya langsung down, karena akting memikat cowok gagal total. hahaha..
Padahal aslinya dia ngarep banget tuh cowok tetap berjuang untuk mendapatkan dirinya.

3. Cewek cantik nan seksi sebenarnya tidak butuh cowok yang ganteng, keren, atau atletis six pack. Cewek itu hanya butuh cowok yang punya KEPRIBADIAN BAIK dan MENGAGUMKAN, yaitu apakah si cowok punya mobil pribadi, rumah pribadi, villa pribadi, deposito pribadi dan hal-hal lain yang dimiliki secara pribadi. Owh. Owh. Owh.

Nah, itulah RAHASIA untuk mendapatkan cewek cantik nan seksi. Selamat Berjuang Kawan.

Baca Selengkapnya →Tiga Kelemahan Cewek Cantik dan Seksi

Sejarah Kereta Api di Indonesia


Sejarah Kereta Api di Indonesia



Sejarah Kereta Api di Indonesia - Kereta api mulai diperkenalkan di Indonesia, pada masa penjajahan Belanda, oleh sebuah perusahaan swasta NV. Nederlandsch Indische Spoorweg Mij (NISM), tahun 1864.


Jalur kereta api pertama dibangun pada 17 Juni 1864. Yakni jalur Kemijen-Tanggung, Semarang, sepanjang 26 Km. Diresmikan oleh Gubernur Jenderal L.A.J Baron Sloet Van Den Beele. Tanggal 18 Februari 1870, NISM membangun jalur umum Semarang-Solo--Yogyakarta.




Tanggal 10 April 1869 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Staats Spoorwegen (SS) dan membangun lintasan Batavia-Bogor. Tanggal 16 Mei April 1878, perusahaan negara ini membuka jalur Surabaya-Pasuruan-Malang, dan 20 Juli 1879 membuka jalur Bangil-Malang. Pembangunan terus berjalan hingga ke kota-kota besar seluruh Jawa terhubung oleh jalur kereta api.Di luar Jawa, 12 Nopember 1876, Staats Spoorwegen juga membangun jalur Ulele-Kutaraja (Aceh). Selanjutnya lintasan Palu Aer-Padang (Sumatera Barat) pada Juli 1891, lintasan Telukbetung-Prabumulih (Sumatera Selatan) tahun 1912, dan 1 Juli 1923 membangun jalur Makasar-Takalar (Sulawesi). Di Sumatera Utara, NV. Deli Spoorweg Mij juga membangun lintasan Labuan-Medan pada 25 Juli 1886.


Pada masa pemerintahan Hindi Belanda, selain Staats Spoorwegen milik pemerintah, sudah ada 11 perusahaan kereta api swasta di Jawa dan satu perusahaan swasta di Sumatera.


Perusahaan-perusahaan kereta api swasata pada masa penajajahan adalah:


NV. Nederlandsch Indische Spoorweg Mij.


NV. Semarang Cheribon Spoorweg Mij.


NV. Joana Stoomtram Mij..


NV. Serajoe Dal Stoomtram Mij.


NV. Oost Java Stoomtram Mij.


NV. Kediri Stoomtram Mij.


NV. Modjokerto Stoomtram Mij.


NV. Malang Stoomtram Mij.


NV. Paasuruan Stoomtram Mij.


NV. Probolonggo Stoomtram Mij.


NV. Madoera Stoomtram Mij.


NV. Deli Spoorweg Mij.


KERETA API DI MASA PENJAJAHAN


Setelah NV Nederlandch Indische Spoorweg Mij (NISM) membangun jalan kereta antara desa Kemijen di Semarang dengan Tanggung yang mulai dilalui kereta tanggal 17 Juni 1868, belum didapat kepastian, pihak mana yang harus melakukan pembangunan jalan kereta itu. Sementara swasta selalu berinisiatif untuk membangun jalan kereta sesuai bisnisnya. Hal ini terbukti dengan hadirnya 11 perusahaan kereta api milik swasta di Jawa dan 1 di Sumatera.


Dalam perkembangan setelah jalan kereta swasta berkembang luas, ditetapkan bahwa pembangunan jalan kereta adalah tanggung jawab pemerintah, yang dikoordinir oleh Gubernur Jenderal setelah mendapat konsesi dari Ratu Wilhelmina.


Berdasarkan surat Raja Djawa, 28 Mei 1842, diusulkan agar periode 1842—1862 persiapan pemasangan jaringan jalan rel dari Semarang ke Kedu dan beberapa wilayah Kerajaan di Jawa dapat dilakukan. Dalam aturan tersebut ditetapkan pula bahwa gerbong-gerbong untuk pengangkutan ditarik oleh kerbau, sapi, atau kuda. Belum direncanakan penarikan oleh lokomotip sebagaimana lazimnya kereta api sekarang. Usulan Raja Djawa ini tidak dipenuhi pada tahun 1846 Gubernur Jenderal Rochussen mengusulkan kepada Kerajaan Belanda agar menolak usulan tersebut. Selanjutnya diusulkan untuk penyediaan dana pemasangan rel di lintas Batavia--Bogor. Namun, tahun 1851, Gubernur Jenderal Duymer van Twist meminta Kerajaan Belanda untuk mempertimbangkan kembali pemberian konsesi pembangunan jalan rel kereta kepada swasta. Akhirnya tahun 1857 didapat prinsip bahwa pembangunan jalan rel bisa dilakukan lagi oleh swasta .


Tahun 1871 Bose, salah seorang penentang pembangunan jalan kereta swasta, menyusun RUU pemasangan jalan rel kereta api negara. Tapi RUU itu tak pernah muncul ke permukaan, karena Menteri Transportasi Belanda Fransen van der Putte menariknya. RUU pemasangan rel lintas Surabaya--Pasuruan dengan simpangan di Bangil dan Malang diusulkan Menteri Urusan Daerah Jajahan Mr. pBaron van Golstein. Tanggal 6 April 1875, pemerintah Hindia Belanda menyatakan tanggal tersebut sebagai awal kehadiran kereta api pemerintah di tanah jajahan yang diurus oleh suatu jawatan dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal.


Tanggal 1 Maret 1885 Jawatan ini dihapus dan digabung dengan Departemen van BOW atau Pekerjaan Umum. Dan 1 Juli 1909, Jawatan Kereta Api dan Tram Negara digabung dengan Departemen Perusahaan Negara (Gouvernement Bedrijven) yang dipimpin seorang Kepala Inspektur.


Tanggal 1 Nopember 1917, kembali terjadi strukturisasi, sehingga dalam Jawatan Kereta Api terdapat beberapa bagian yang masing-masing bagian dipimpin Kepala Bagian. Kepala Jawatan Kereta Api dan Tram dipimpin Direktur Perusahaan Negara yang memegang pimpinan dalam pemasangan, persediaan dan lingkungan eploitasi jalan kereta dan tram. Sementara pengawasan umum terhadap kereta dan tram ditangani oleh Jawatan tersendiri. Sejak itu Jawatan yang menangani pengawasan umum telah melakukan pengawasan terhadap perusahaan kereta api milik pemerintah dan swasta. Pimpinan Jawatan yang mengawasi keseluruhan ini disebut Kepala Dinas Pengawasan Kereta Api dan Tram yang bernaung di bawah Departemen Perusahaan Negara.


Tanggal 15 Maret 1924, ketika Kepala Inspektur Dinas Pengawsan Kereta Api  dan Tram dipimpin oleh Ir Staargaard, dengan seijin Pemerintah Belanda melakukan pembagian wilayah pengawasan menjadi tiga: Eksploitasi Barat, Tengah, dan Timur. tapi pada awal pelaksanaannya Kepala Eksploitasi hanya sekedar pelaksana saja, yang tunduk kepada Kepala Inspektur di Bandung.


Tanggal 1 April 1934, kembali dilakukan reorganisasi dan restrukturisasi lagi yang diarahkan untuk menekan anggran operasi. Dengan begitu Kepala Eksploitasi memiliki kewenangan manajemen secara penuh.

sumber : http://jiwaku931.blogspot.com/2011/07/sejarah-kereta-api-di-indonesia.html
Baca Selengkapnya →Sejarah Kereta Api di Indonesia